PEMBENTUKAN DAN REAKTIFITAS SENYAWA ORGANOMETALIK.
            Studi yang memfokuskan terhadap ikatan yang dibentuk antara senyawa anorganik dan senyawa organik disebut dengan istilah organologam. Organologam erat hubungannya terhadap karbon yang terikat dengan logam-logam yang mengikatnya. Namun, perlu diperhatikan dengan seksama bahwa sangatlah kompleks susunan senyawa organologam itu.
            Senyawa organologam merupakan senyawa yang mana gugus organik (atom-atom karbon) terikat kepada atom logam. Reaksi yang terjadi pada senyawa organologam disebabkan oleh reaksi ligan organik dan bagaimana ligan tersebut terikat dengan logam atom. Misalnya, kita mempuyai senyawa organik E dan F, yang mana kita hendak menggabungkan rantai karbon milik E dan F. Agar senyawa itu dapat menyatu maka dibutuhkan bantuan zat lain yang dapat berperan sebagai katalis. Dalam hal ini yang berperan sebagai katalis adalah senyawa organologam. Ketika organologam ditambahkan maka kedua senyawa akan dapat bergabung sedangkan katalisnya sendiri akan memisahkan diri.
            Pada prinsipnya logam yang terikat pada atom-atom Karbon dari gugus organik disebut dengan Organologam. Pernyataan inilah yang menjadi pondasi senyawa Organologam, sehingga banyak kemungkinan yang dapat terjadi untuk menghasilkan ikatan-ikatan karbon dengan logam. Beberapa reaksi tersebut antara lain:
1. Reaksi Logam langsung ; ahli kimia Inggris yang melakukan sintesis yang paling awal tahun 1845 Frankland adalah interaksi antara alkil halida dengan Zn. Adapun terkenal adalah temuan  kimiawan Perancis, pereaksi Grignard penemunya adalah Victor Grignard. Contohnya interaksi kalsium dan alkil atau aril Halida dalam eter:
Ca + C2H5Cl → C2H5CaCl
Interaksi langsung alkil atau aril Halida juga terjadi dengan Li, Na, K, Ca, Zn dan Cd.
2. Menggunaan zat pengalkilasi. Senyawa berfungsi untuk membuat senyawa organologam lainnya. Sebagian besar Halida logam dan nonlogam atau turunan Halida bisa dialkilasi dengan pelarut hidrokarbon atau eter, misalnya :
3C6H5MgCl +  PCl3   → P(C6H5)3 + 3MgCl2
3(CH3)3SiCH2MgCl + VOCl3  → VO(CH2SiMe3)+ 3MgCl2
3. Interaksi Hidrida nonlogam atau logam dengan alkuna atau alkena.
4. Reaksi Oksidatif adisi. Reaksi jenis ini dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Aril Halida atau Alkil direaksikan dengan senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh dihasilkan ikatan logam Karbon. Contohnya:
CH3I + RhCl(PPh3)3  → RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
5. Reaksi Insersi merupakan reaksi yang menghasilkan ikatan-ikatan dengan Karbon, misalkan reaksi dibawah:
SbCl5 + 2HC CH→Cl3Sb(CH=CHCl)2

Sifat fisika dan kimia
1. organolitium
Sifat fisika: mempunyai tingkat penguapan tinggi, Larutan dalam senyawa cairan nonpolar dan hidrokarbon, titik leleh rendah, berupa padatan atau cairan dan berupa kristal putih (metillithium).
Sifat kimia : cepat bereaksi dengan oksigen, biasanya secara spontan menyala dalam udara, dengan cairan air, dan dengan uap air, dan lebih reaktif dibandingkan pereaksi Grignard.
2. organokalium dan organonatrium
Sifat kimia: mengalami hidrolisis kuat dengan uap air, dan sangat reaktif
Sifat fisika:  Mudah menguap dan tidak dapat larut dalam senyawa hidrokarbon.
3. organomagnesium
Sifat fisika: Berwujud kristal
Sifat kimia: Mudah teroksidasi dengan udara, Mudah mengalami hidrolisis dan Reaktif.
4. organomerkuri
Sifat kimia : tidak reaktif terhadap air dan udara, dan zat kovalen
Sifat fisika : Lebih larut dalam cairan organik dibandingkan air, berwujud padatan kristal, pada aril atau alkil cairan non polar, mudah menguap, tidak berwarna, beracun dan padatan memiliki titik leleh yang rendah
5. organoaluminium
Sifat fisik : Berupa cairan
Sifat kimia: reaktif, tidak meledak dalam air dan tidak menyala dalam udara.

Permasalahan
1. Sebutkan beberapa zat pengalkilasi yang digunakan untuk reaksi organologam?
2. Aril halida yang seperti apa yang bisa di gunakan dalam reaksi Oksidatif adisi?
3. Sebutkan beberapa Hidrida nonlogam yang dapat bereaksi dengan alkena dan alkuna?

Komentar

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu Sebutkan beberapa zat pengalkilasi yang digunakan untuk reaksi organologam?


    Penggunaan zat pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam lainnya. Kebanyakan Halida nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat dialkilasi dalam eter atau pelarut hidrokarbon, misalnya :
    PCl3 + 3C6H5MgCl → P(C6H5)3 + 3MgCl2
    VOCl3 + 3(CH3)3SiCH2MgCl → VO(CH2SiMe3)3 + 3MgCl2

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3

    Istilah hidrida dipakai untuk menyatakan bahwa bilangan oksidasi hydrogen yang bereaksi dengan unsur yang lain adalah -1 dan dinotasikan sebagai H-. Beberapa contoh senyawa hidrida adalah LiH, NaH, LiAlH4, BeH2 dan lainnya. Ikatan dalam senyawa hidrida dapat bersifat kovalen hingga sangat bersifat ionic dan hidrida ini bisa menjadi bagian molekul, oligomer, polimer, padatan ion, layer dalam absorbsi kimia, atau bahkan menjadi bagian dari suatu logam. Setiap unsur dalam tabel periodik (kecuali beberapa gas mulia) dapat membentuk satu atau lebih hidrida.

    BalasHapus
  3. saya akan menjawab pertanyaan nomor dua
    seperti diketahui bahwa reaksi Oksidatif adisi, merupakan reaksi yang dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril Halida ditambahkan pada senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon. Contohnya:
    RhCl(PPh3)3 + CH3I → RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini