Analisis Pembentukan Struktur Sekunder dan
Tersier Pada Protein
STRUKTUR SEKUNDER
Struktur
sekunder pada protein membentuk suatu lipatan akibat adanya kekuatan tarik
menarik antar-asam amino yang menyebabkan bentuk struktur sekunder pada protein
berbentuk spiral atau juga bentuk pita. Lipatan yang terbentuk di struktur
sekunder protein distablisasikan oleh ikatan hidrogen diantara kelompok amina
dan kelompok karboksil. Alpha helix dan
beta sheet merupakan bentuk utama yang
dimiliki oleh struktur sekunder protein. Gambar dibawah menggambarkan bentuk dari
struktur sekunder protein alpha helix dengan bentuk spiralnya dan beta sheet
yang memiliki bentuk pita pipih.
Alpha
helix ialah sebuah struktur protein yang bentuknya helikal yang biasa disebut spiral. Proses pembentukan strukturnya,
kelompok karboksil dan juga kelompok amina berorientasi tegak lurus dengan
porosnya. Setiap bagian karboksil maupun bagian amina saling terikat satu dengan yang lain dengan
ikatan hidrogen yang mengakibatkan pembentukan spiral.
Sedangkan untuk struktur beta sheet memiliki
perbedaan dengan struktur alpha helix. Struktur pada beta sheet ini, rantai
polipeptida terlipat secara terbalik di setiap sisinya sehingga terbentuklah
struktur yang lebih kaku. Struktur beta sheet ini terdapat ikatan polipeptida
antara kelompok karbonil dengan kelompok amina yang distabilisasi oleh ikatan
hidrogen. Hal yang serupa juga terjadi pada alpha helix.
Alpha
helix ialah dimensi protein dalam bentuk koil sedang beta sheet dimensinya berbentuk
lembaran.
STRUKTUR TERSIER
Terdapat
struktur tersier dari protein yang mana strukturnya digambarkan dengan struktur
tiga dimensi yang dibentuk akibat lipatan dan putaran dari ikatan polipeptida.
Struktur tersier ini dapat dihasilkan oleh berbagai macam struktur sekunder
protein. Bagian bentuk-bentuk sekunder yang menyusun ini dihubungkan oleh suatu
ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida.
Struktur
tersier protein ini menunjukkan daerah dari struktur sekunder protein yang mana
terjadi lipatan dalam bentuk 3D pada rantai polipeptida yang didalamnya
termasuk coil, alpha helix, dan beta sheet.
Struktur tersier terbentuk dari backbone polipeptida pada suatu sekuens.
Permasalahan
1. Mengapa pada struktur sekunder dari protein beta
sheet perlu di stabilisasi oleh ikatan hidrogen? Tolong jelaskan
2. Tolong jelaskan maksud dari “dimensi protein
dalam bentuk koil”?
3. Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan
interaksi hidrofobik dalam struktur tersier dari protein?
4. Tolong jelaskan ikatan disulfida yang bagaimana yang dapat membentuk struktur tersier dari protein?
4. Tolong jelaskan ikatan disulfida yang bagaimana yang dapat membentuk struktur tersier dari protein?
saya akan menjawab soal nomor 3
BalasHapusIkatan hidrofobik terjadi antara ikatan-ikatan nonpolar dari molekul-molekul, sedang ikatan-ikatan garam tidak begitu penting peranannya terhadap struktur tersier molekul. Ikatan garam mempunyai kecenderungan bereaksi dengan ion-ion di sekitar molekul.
Interaksi hidrofobik memberikan kontiribusi yang besar terhadap kestabilan struktur protein. Interaksi hidrofobik ini merupakan kekuatan utama yang menyebabkan pelipatan molekul protein. Interaksi hidrofobik merupakan ikatan antara gugus –R dengan senyawa nonpolar. Salah satu contohnya adalah perputaran β-α-β yang membentuk 2 lapisan 2) Ketika mereka bergabung dalam protein α heliks dan β sheet memiliki struktur lapisan yang berbeda. Hal ini dikarenakan kekuatan polipeptida dalam konformasi βtidak dapat membentuk ikatan hydrogen menjadi3) Segmen-segmen dalam rantai asam amino saling berdekatan yang mengakibatkan adanya interaksi dan membentuk struktur tersier yang tidak wajar4) Interaksi antara elemen dalam struktur sekunder tidak dapat membentuk ikatan5) Konformasi β adala
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya akan membantu permasalahan Saudara Fauzan nomor 2.
BalasHapusSecara umum, kurang dari setengah tulang punggung protein diatur dalam struktur sekunder yang ditentukan lembaran α-heliks atau β-lipit. Sebagian besar sisa protein, meskipun sangat teratur, bersifat nonrepetitif dan, karenanya, sulit untuk dijelaskan. Banyak dari fragmen polipeptida yang dipesan ini dikatakan berada dalam konformasi kumparan atau lingkaran.
saya akan menjawab permasalahan nomor 4. Beberapa protein memiliki rantai polipeptida yang berbentuk linier gabungan asam amino yang sama, misalnya gabungan antara dua asam amino sistein menghasilkan rantai polipeptida sistin yang ikatannya disebut dengan ikatan disulfida.Sebagian protein ekstraseluler dapat membentuk ikatan disulfida (linier), sedangkan sebagian besar protein intraseluler sulit dalam membentuk ikatan disulfida. Jarang sekali ikatan disulfida terbentuk pada rantai samping protein. Seperti, serat kolagen yang dapat menyambung suatu jaringan dengan lebih kuat berupa gumpalan darah (fibrin)
BalasHapusAssalamualaikum Fauzan saya akan mencoba menjawab no 1
BalasHapusKarena Struktur pada beta sheet ini, rantai polipeptida terlipat secara terbalik di setiap sisinya sehingga terbentuklah struktur yang lebih kaku. Struktur beta sheet ini terdapat ikatan polipeptida antara kelompok karbonil dengan kelompok amina